Borneo ke Samudranta

Aku tidak terbiasa nulis blog di siang hari seperti ini. Seringnya, cuma suasana hati yang bisa membawa jari-jemariku ini bermain di atas tuts tombol QWERTY demi sederet kata dalam kalimat-kalimat sederhana ini. Kamu tahu itu kan? Aku ingat kamu pernah bilang kalau kita yang harus memunculkan suasana itu agar konsistensi menulis dapat terjaga. Yah, aku masih sering khilaf untuk saranmu yang satu itu. Maafkan, ya?

Katanya, cinta bisa membuat yang hambar menjadi manis, yang berat menjadi ringan. Bahkan katanya, seorang yang tidak mahir menulis pun bisa menulis puitis karena cinta. Hebatnya... Tapi, mungkin itu ada benarnya. Meskipun aku sendiri tidak mengerti, apakah aku adalah salah seorang di antara mereka yang terkena efek dahsyat cinta.

Entahlah... Satu hal yang jelas, bahwa saat ini, aku ingin sekali menuliskan kalimat sederhana untuk kita, selain kalimat, "Apa kabarmu?", yang mungkin sudah bosan kamu baca.

Travels teach us how to see. Itu yg pernah aku katakan kepadamu. Dan semoga itu mampu menguatkan tekadmu yang sudah bulat demi sebuah pencarian akan pengalaman hidup. Khawatir? Pasti. Manusia normal mana yang tidak khawatir mendengar seseorang yang ada di hatinya berada di tempat yang, dia tidak pernah bisa bayangkan sebelumnya. Ingin sekali rasanya aku bisa menghampirimu di sana, merasakan apa yang kamu rasakan. Berbuat sesuatu yang dapat meringankan bebanmu di sana. Apa saja... Katakan, biar nanti aku bantu.

Seandainya saja, aku bisa. Tapi.. Huffh.. Mencari kamu di satu kabupaten terluas di pulau ini bukanlah perkara yang mudah. Dan aku masih menanti sampai sinyal di hp-mu pulih. Ya, setidaknya bukan lagi jawaban "The number you are calling is out of coverage..." atau sms status pending yang jadi jawaban ketika aku hubungi kamu.
Oya, aku sudah cerita kan ke kamu, kalau akhir pekan ini aku dapat tugas kantor untuk keluar kota. Ya, ke suatu tempat yang aku sendiri pun belum pernah mengunjunginya hingga detik ini. Samudranta, itu nama tempatnya. Pulau di ujung lautan itu akan kusinggahi untuk beberapa saat. Haha, berlebihan mungkin kalau aku harus menceritakan ini ke kamu. So wrong. Alih-alih karenanya aku tidak bisa menemuimu di akhir pekan ini, sudah saja kubulatkan tekad demi mencari sebuah pengalaman hidup. Ya, pengalaman yang pasti lebih seru dan penuh tantangan.

Jadi.. Jaga dirimu baik-baik di sana ya, maaf karena belum bisa berbuat banyak untukmu. Selalu, kutunggu kabar darimun dan semoga Alloh senantiasa melindungi kita.


-Untukmu, dan sengaja kutulis di sela waktu senggang kantorku-

Copyright © 2008 - Goresan Waktu - is proudly powered by Blogger
Blogger Template